Disuatu malam ketika sedang asyik ngopi
– ngopi cantik bersama salah satu teman saya sembari
memegang smartphone masing – masing:
Teman : “si Dinda volunteer ya?”
Saya : “iya dia volunteer. Kamu tau
darimana?”
Teman : “liat di DP bbm. Volunteer
dimana? Indonesia Menyala?”
Saya : “Mentang – mentang si mantan
kamu di Indonesia Menyala. yaa” ledek saya
Teman : “Hehee bukan gitu. Terus
volunteer dimana Dinda?
Saya : “di Sahabat Anak”
Teman : “Kamu ga ikutan jadi
volunteer?”
Saya : “Sempet daftar waktu itu di
Sahabat Anak juga tapi ga jadi.”
Teman : “Ah.. Kalau kamu ikut
kegiatan seperti itu niatnya modus.”
Saya : “Sedikit hehee..” jawab saya
nyengir kuda
Teman : “yaudah kamu ikut aja.
Ngajarnya pas weekend doang kan?”
Saya : “iya kl di Sahabat Anak setiap
hari Minggu.”
Teman : “Nah cocok kamu ga ada
kegiatan kan hari minggu, ikutilah kegiatan organisasi seperti itu. positif”
Saya : “Iya in shaa Allah” Jawab
saya sambil tersenyum.
My unspoken mind:
Volunteer.. Saya belum sempat googling
untuk mencari definisi yang tepat dan lebih jelas. Yang saya tahu volunteer itu
relawan atau aktivis. Bagi saya, menjadi volunteer tidaklah harus dengan organisasi atau lembaga sosial. Contohnya, volunteer dibidang lingkungan, masih banyak kok individu yang suka buang sampah sembarangan. Bahkan terkadang saya sendiri suka lupa masih membuang sampah tidak pada tempatnya. Tapi belakangan ini saya mulai meminimalisir membuang sampah sembarangan. Saya mau jadi volunteer bagi diri saya sendiri untuk menjaga lingkungan, di mulai dari diri saya pribadi. Pernah suatu kali saya sedang melintas didaerah senopati naik motor boncengan dengan sahabat saya, ada mobil didepan saya yang kaca belakangnya ditempelin stiker logo komunitas besar bergambar panda, dengan seenaknya membuka kaca pintu samping kanan terus buang sampah gelas minuman ke jalan. WTF banged ga sih???!!! Rasanya pengen ambil tuh sampah dan lemparin kedepan mobilnya, terus kalo bisa mobilnya ditendang juga. Pernah juga ketika digunung, ditempat wisata, rasanya sediiiiiihhh banged liat sampah tergeletak. Tapi apa daya saya tidak bisa membantu banyak selain tidak membuang sampah sembarangan seperti mereka. Pengen sih bikin acara bersih - bersih, tapi masih plan jangka panjanglah.
Sampah ini bukan karena terbawa arus |
Volunteer yang bergerak di bidang pendidikan, kita bisa lakukan dengan orang - orang terdekat kita. Mungkin tetangga kanan - kiri yang agak jauh dari komplek rumah masih ada yag belum mampu sekolah, kita bisa bantu mereka dengan mengajar baca tulis. Sama aja kaya SA, Indonesia Menyala, Indonesia Mengajar. Justru biasanya lingkungan yang tidak terlalu banyak anak jalanannya, belum terlalu ditengok oleh komunitas dan organisasi seperti itu. Dan volunteer - volunteer dibidang lainnya juga ya masih bisa kita temui disekitar kita. Kita juga bisa mendonasikannya langsung dan tepat sasaran pada orang yang kita tau jelas kehidupannya.
Menghabiskan waktu dan tenaga pada keluarga juga termasuk volunteer menurut saya. Kelurga juga butuh perhatian kita. Dengan ikut membantu tanpa pamrih ke keluarga atas dasar tanggung jawab dan kasih sayang. Jangan sampai kesibukkan kita diluar sana, mengurangi kehangatan keluarga.
0 comments:
Posting Komentar